Pada awalnya, kami hanya berpikir jika plastik sangat berbahaya bagi tanah, namun setelah mendapatkan pembinaan dari Tunas Hijau, kami jadi tahu, ternyata plastik justru sangat berbahaya bagi laut, karena mematikan makhluk hidup yang ada di laut dan karena binatang-binatang di laut mati, ikan akhirnya memakan plastik, lalu jika kita memakan ikan tersebut, berarti sama saja dengan kita mengkonsumsi plastik juga.
Beberapa hari yang lalu kami melakukan pengecekan di tempat sampah di sekitar lingkungan sekolah kami, dan hasilnya menunjukkan bahwa sampah plastik merupakan komponen kedua terbanyak yang dibuang setelah limbah kertas. Dari sampah-sampah plastik tersebut, yang paling mendominasi adalah plastik kemasan minuman, jajanan, dan sedotan. Kami mengambil salah satu plastik kemasan minuman, kemudian kami membaca simbol yang tertera di bawah kemasan tersebut. Simbolnya bertuliskan angka 4, dan setelah kami cari di internet, kami mendapatkan informasi bahwa 4 = LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/ dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Barang berbahan LDPE ini baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini, tetapi sulit dihancurkan.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Barang berbahan LDPE ini baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini, tetapi sulit dihancurkan.
Dan sumber dari internet juga menyebutkan bahwa kemasan permen, plastik bening yang kaku, dan cling wrap (plastik tipis yang digunakan sebagai pembungkus makanan) mengandung Poli vinyl chlorida (PVC). Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak
bila dipanaskan. bersifat karsinogenik dan mengandung dioksin, PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, ha
ti dan berat badan.
Maksud kami memprioritaskan program ini adalah karena kedepannya, kami ingin tidak ada plastik yang betebaran di lingkungan sekitar. Dan tujuan kami adalah sama sekali tidak ada plastik. Karena apa? Karena selain sampah plastik kurang enak dipandang, plastik juga mengandung banyak sekali zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita, serta plastik juga sulit untuk di daur ulang.
Bukan hal yang mudah untuk menjalankan program ini, karena seluruh warga sekolah sudah terbiasa untuk menggunakan plastik dalam kesehariannya.
Oleh sebab itu untuk mencapai No Plastic at Our School, kita memulai dari program Low Plastic at Our School terlebih dahulu.
Berikut ini adalah usaha-usaha yang kami lakukan dalam rangka menyukseskan program ini:
- Menempel slogan No Plastic at Our School
- Selalu mensosialisasikan bahaya plastik terhadap lingkungan dan kesehatan diri sendiri pada warga sekolah
- Penggunaan plastik sebagai bungkus makanan diganti menjadi kertas
- Penggunaan plastik sebagai tempat/bungkus minum diganti menjadi gelas
- Selain itu, kami siswa-siswi di SMAN 16 Surabaya juga melakukan pengolahan terhadap bungkus plastik menjadi barang layak pakai dan layak jual, contohnya tepak, sandal kamar, topi, dll.
Berikut ini adalah bukti foto yang kami ambil sembunyi-sembunyi – plastik masih digunakan oleh siswa-siswi di sekolah sebagai bungkus makanan/minuman:
Berikut ini adalah bukti jika sampah plastik jumlahnya masih banyak di tempat sampah:
Kami sadar, untuk menghentikan kebiasaan penggunaan plastik sepenuhnya bukanlah hal yang mudah, tapi kami yakin dengan adanya program No Plastic at Our School ini mampu meminimalisir penggunaan plastik di lingkungan sekolah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar